Berkaca dari Kasus SDA, Presiden Minta Menteri Jangan Bikin Bom Waktu
jpnn.com - JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta para menteri di kabinetnya bekerja fokus dan berhati-hati dalam mengelola keuangan negara.
Ini diingatkan Presiden menyusul adanya kasus dugaan korupsi yang menjerat mantan Menteri Agama Suryadharma Ali di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kita sedih dengan ditetapkannya saudara Suryadharma Ali sebagai tersangka oleh KPK, oleh karena itu dalam kesempatan ini saya harus ulangi instruksi dan arahan saya yang telah saya sampaikan berkali-kali agar para menteri dan anggota kabinet sungguh berhati-hati cermat dan lurus dalam melakukan sesuatu," ujar Presiden dalam sidang kabinet paripurna di kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (4/6).
Presiden meminta menteri tidak mengambil keuntungan finansial secara tidak sah dan legal dengan memanfaatkan jabatannya di pemerintahan.
Hal itu, kata dia, bisa saja dianggap sebagai tindakan korupsi dan dijerat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kalau saudara telah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga melakukan korupsi sebagai presiden, meskipun sedih, saya tidak bisa melakukan intervensi. Terus terang saya tidak bisa menolong paling-paling saya meminta penegak hukum agar hukum ditegakan secara adil," sambungnya.
Presiden meminta jika jajaran menteri maupun kepala daerah ragu dalam mengambil kebijakan terkait keuangan, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan pihak yang berwenang.
Ini untuk mencegah adanya dugaan kasus korupsi. Ia menyatakan, terkadang menteri maupun kepala daerah tidak mengetahui secara jelas apakah kebijakan yang diambil sesuai aturan atau bisa masuk dalam kategori kasus korupsi.