Berkat 'Kak Wulan' Petani Mawar Nganjuk Punya Harapan Baru
Di Desa Ngliman tempatnya lahir, menanam bunga mawar telah menjadi profesi bagi sebagian penduduk.
“Sayang pertumbuhan industri itu tidak berjalan. Jangankan mendapat bantuan modal, pengetahuan tentang budidaya mawar yang benar tidak pernah mereka peroleh. Saya menanam bunga mawar sejak kecil. Tetapi belum tahu teknik budidaya yang lengkap hingga mengukur keasaman tanah seperti pelatihan tadi,” kata Fitri.
Kemudian, Fitri menceritakan bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar sejak tujuh tahun silam.
Saat itu ia bertemu Accounting Officer PNM dari Unit Brebek yang datang ke desanya untuk menawarkan program PNM Mekaar. Karena persyaratannya cukup mudah, Fitri memutuskan untuk bergabung.
“Sudah tujuh tahun menjadi nasabah PNM saya sangat terbantu, terutama permodalan dan pengelolaan bunga mawar,” kata Fitri.
Hal sama dialami Gemi Nuryanti, petani mawar yang telah delapan tahun menjadi nasabah Mekaar. Ia malah tidak pernah menduga jika hanya menyerahkan selembar KTP bisa mendapatkan modal usaha hingga Rp 2 juta.
“Untuk pinjam ke lembaga lain susah. Alhamdulillah dengan adanya PNM Mekaar ini sangat terbantu untuk usaha. Dengan Kak Wulan ini kita punya harapan baru,” kata Gemi.(mcr10/jpnn)