Berlari Mengejar Matahari ke Negeri Matahari Terbit
Senin, 15 Oktober 2012 – 13:13 WIB
Anak-anak sekolah, misalnya, juga sudah dipikirkan keamanan mereka ketika berada di tempat publik. “Saya pernah punya pengalaman yang sangat menyentuh, ketika ada bus sekolah mengangkut anak-anak itu berhenti, maka semua arus lalu lintas, semua mobil wajib berhenti. Untuk memberi kesempatan bus itu menaik-turunkan anak-anak. Selama bus itu belum bergerak, semua sampai jauh di belakang juga harus stop. Saya baru maklum, ternyata itu sebagai antisipasi manakala ada anak-anak yang bermain, berlari ke jalur kanan, memotong jalan, dan sebagainya. Namanya juga anak-anak? Ini juga khas, negeri dengan derajad civilization yang tinggi,” ungkap Hatta.
Karena itu, tidak keliru, Ketua Umum DPP PAN ini berlari mengejar “Matahari” di negeri Matahari Terbit. Hatta memang tipe orang yang selalu menatap jauh 10-20 tahun ke depan, dan berpijak pada kedalaman makna di mana dia berdiri saat ini. Karena itu pikiran-pikiran solutif yang dia tawarkan, selalu mendasar, hati-hati, dan menjaga agar tidak keluar dari koridor masa depan. Karena itu, dia sangat familiar membaca data, angka, trend, dan arah pembangunan itu bergerak.
Itulah, mengapa MP3EI yang dia rancang sebagai cetak biru percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia itu banyak diapresiasi dunia internasional. Bahkan, ada yang menyebutnya sebagai Hattanomic 2011-2025. “Apapun sebutannya, yang terpenting kita sudah meletakkan dasar dan arah pengembangan ekonomi ke depan, agar kekuatan ekonomi nasional di enam koridor itu maju bersama tanpa kesenjangan yang berarti,” jelas Insinyur Teknik Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB), angkatan 1973 ini.
Mengapa Jepang begitu hangat menerima konsep-konsep kerjasama ekonomi, perdagangan, investasi, perindustrian, teknologi, energi dan ekonomi kreatif yang diboyong Hatta? Termasuk apresiasi Perdana Menteri Jepang, Yoshihiko Noda? Juga tiga pertemuan penting di Tokyo, 8-9 Oktober yang dilangsungkan di Likura Guest House Tokyo dalam Japan-Indonesia Economic Forum 2012 itu? Baik Menlu Kochiro Gemba maupun Menteri Ekonomi Perdagangan dan Industri, Yukio Edano, semua respek dengan konsep itu? Mengapa?