Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Berlari Mengejar Matahari ke Negeri Matahari Terbit

Senin, 15 Oktober 2012 – 13:13 WIB
Berlari Mengejar Matahari ke Negeri Matahari Terbit - JPNN.COM
:TERKAIT Pertama, detak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat, di tengah arus krisis global yang menggoncang AS dan Eropa. Indonesia terbukti dan sangat meyakinkan semakin kokoh, fundamental ekonominya. Kedua, anga GDP tahun 2010, yang menembus USD 700 Miliar, yang berarti income per kapitanya sudah USD 3.000 per tahun. Diperkirakan tahun 2025, GDP itu sudah berada di average USD 4-4,5 Triliun, dan masuk dalam negara dengan penduduk berpenghasilan tinggi. Yakni, antara USD 14,250 sampai USD 15.500.

“Euro Monitor malah membuat prakiraan yang lebih cepat lagi. Tidak sampai tahun 2025, tetapi lima tahun lebih cepat dari proyeksi konservatif saya di MP3EI! Eropa malah sudah membaca masa depan Indonesia seperti itu? Bisa dibayangkan, kalau saat ini kelas menengah kita ada 50-60 juta jiwa, maka tahun 2025 (versi MP3EI, red), middle class itu sudah mencapai 135 juta orang, dengan daya beli USD 1,8 Triliun. Indonesia betul-betul menjadi negeri maju,” ungkap penggemar udang masak madu ini.

Bagiamana dengan penduduk miskin? Yang nasibnya, tidak tersentuh oleh kemajuan dan peradaban? Yang jumlahnya juga signifikan? Apakah mereka secara otomatis akan terangkat status ekonominya? “Nah, itu juga tidak lepas dari pemikiran saya. Sebuah konsep matang kami namakan MP3KI-Masterplan Percepatan Penurunan Kemiskinan Indonesia, sudah siap diluncurkan. Tunggu tiga empat bulan lagi, untuk penyempurnaan,” jawab Hatta cepat.

Rupanya, pemilik rambut perak yang 9 Januari 2010, secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum DPP PAN periode 2010-2015 menggantikan Soetrisno Bachir itu sudah lama merancang masterplannya. “Itu berangkat dari asumsi, bahwa kecepatan laju ekonomi kelas menengah atas, dengan golongan bawah itu jauh sekali. Keterbatasan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, pendidikan, akses, dan sebagainya itu menciptakan potensi kesenjangan yang kian jauh menganga. Dan itu bisa menjadi potensi persoalan serius di kelak kemudian hari,” jelasnya.

Inspirasi tentang “Negeri Matahari Terbit” betul-betul mengendap di pemikiran Menko Perekonomian Hatta Rajasa. Berkolaborasi dengan Jepang,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News