Bermodalkan Motor Roda Tiga dari Kemensos, Teman Saparman Menjemput Harapan
Karena berjualan keliling Kota dan Kabupaten Bandung, pelanggannya pun tersebar di berbagai tempat.
Adek (64) adalah salah satu pelanggan setia Saparman. Adek mengaku sudah mengenal Saparman sejak 2007 saat mereka berdua berjualan bersampingan di SMPN 1 Baleendah.
"Dulu pas Abah (Saparman) masih pakai kaki palsu di salah satu kakinya, dia jualan cilok pakai gerobak, sementara saya yang dulu jualan kopi," kata pedagang fried chicken dan cilok goreng ini.
Adek kerap membeli kopi susu dari lapak Saparman karena keramahannya. Ia turut senang dengan bantuan ATENSI dari Kemensos yang diterima Saparman.
"Alhamdulillah dengan adanya bantuan ini semoga bisa memudahkan Abah dalam berjualan karena bisa keliling ke mana-mana," kata Adek.
Hal senada juga disampaikan Bima Muhammad Arief (28), seorang pengemudi ojek daring yang beberapa kali membeli dagangan Saparman. Sama-sama memiliki mobilitas tinggi, Bima kerap bertemu dengan Saparman di berbagai lokasi.
"Kalau lagi nongkrong sama pengemudi ojek daring lain, Mas Parman sering lewat sambil nawarin kopi, jadi kami beli kopinya," kata Bima.
Sesuai dengan arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, pada tahun ini Kemensos mendorong mobilitas penyandang disabilitas dengan membuat alat bantu disabilitas sebanyak 490 unit dengan total nilai Rp15 miliar.