Berorasi Ilmiah di Universitas Jambi, Fadli Zon Soroti Ketimpangan Sosial
“Untuk menciptakan pembangunan inklusif tersebut, persis di situ terletak urgensi gagasan demokrasi ekonomi,” sebutnya.
Lebih lanjut Fadli menjelaskan, ada tiga prinsip yang membuat kenapa gagasan demokrasi ekonomi penting untuk diterapkan. Yakni prinsip keadilan sosial, partisipasi dan intervensi.
“Pemerintah tidak boleh membiarkan distribusi kesejahteraan diatur oleh mekanisme pasar. Pemerintah harus terlibat aktif dalam membentuk struktur perekonomian yang adil melalui sejumlah intervensi struktural,” tegasnya.
Karena itu, Fadli juga mengingatkan pemerintah agar ke depan lebih fokus melakukan kegiatan pembangunan yang berhubungan dengan sektor pertanian dan perdesaan. Sebab, di perdesaan pula sebagian besar masyarakat Indonesia menggantungkan hidup mereka.
“Bagi negara agraris seperti Indonesia, mengatasi ketimpangan desa-kota memang berimplikasi serius. Daya dorongnya bagi perekonomian nasional sangat besar. Inilah yang akan jadi perekat demokrasi dan kebangsaan kita,” sambungnya.
Pada bagian akhir orasi ilmiah, Fadli memberikan pesan khusus kepada para wisudawan/wisudawati agar ikut ikut mengatasi ketimpangan serta merawat Pancasila dan kebinekaan.
“Maka selepas belajar dari Universitas Jambi ini, jangan hanya jadi sarjana pemburu kerja, tapi jadilah wirausahawan. Pahamilah bahwa perekonomian mayoritas rakyat Indonesia saat ini ditopang oleh usaha kecil dan mikro, atau yang dulu oleh Bung Hatta disebut sebagai ekonomi rakyat,” tegasnya.
Menurutnya, menjadi hal yang sangat ironis jika perguruan tinggi di Indonesia hanya bisa menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang hanya bisa bekerja di perusahaan-perusahaan besar atau asing. “Sangat jauh dari realitas ekonomi rakyat,” tegasnya.(adv/jpnn)