Bersama Arief Yahya di Mal Kota Kasablanka
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata RI 2014-2019 Arief Yahya turun dari sebuah mobil hitam di lobi Mal Kota Kasablanka di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (7/11) lalu.
Dengan setelan celana jin, kaus gelap dengan rompi biru tua bertulis Co Branding Wonderful Indonesia, dia berjalan santai, menuju kafe Kitchenette.
Arief Yahya menjatuhkan pilihan, duduk bersantai di kursi yang agak menjorok ke dalam, tetapi masih bisa melihat lalu lalang orang dan suasana mal. Pusat perbelanjaan yang makin top di ibu kota ini dioperasikan oleh PT Pakuwon Jati.
Arief terlihat lebih segar, sehat, tidak sibuk memelotori handphone dan mengetik pesan di WhatsApp lagi. Candaannya masih sama, hangat dan penuh persahabatan.
Makna sahabat atau teman sejati, menurut Arief Yahya adalah teman dalam suka dan duka.
Bahkan dia pernah mengirimkan message dengan mengutip kata-kata sahabat Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib. “Seorang teman tidak bisa dianggap teman, sampai ia diuji dalam tiga kesempatan, saat dibutuhkan, saat di belakangmu, dan setelah kematianmu! –Ali bin Abi Thalib.”
Karena itu, Arief Yahya pun tidak lantas memutuskan tali silaturahmi dengan kolega-koleganya, di industri yang bergerak di sektor atraksi, akses, amenitas (3A) yang selalu masuk dalam framework berpikirnya untuk membangun destinasi.
Dia tidak jaim, alias jaga image. Dia layani para sahabat yang ingin berkonsultasi, berdiskusi, baik soal manajemen, marketing, dan inovasi bisnisnya ke depan. “Dan, semua saya lakukan dengan spirit persahabatan, pertemanan,” ungkap Arief.
Dia betul-betul memposisikan diri sebagai teman, meskipun pernah menjadi Dirut PT Telkom dan Menteri Pariwisata RI 2014-2019. Di mal yang resmi beroperasi 31 Agustus 2012 itu, Arief ngobrol santai dengan para marketers. Mendiskusikan banyak inovasi dalam marketing, manajemen, dan digital, tiga keahlian khususnya, yang sukses menyulap brand pariwisata Indonesia kian moncer di mata dunia.
Memang sekarang aktif di mana Pak AY (sapaan Arief Yahya pascamenjabat Menpar)? “Saya belum ke mana-mana, maka saya asyik ke mana-mana. Saya masih menikmati masa purnatugas. Sambil terus melayani teman-teman industri yang ingin bertemu, mengajak sharing, diskusi, konsultasi, dan minta support ide-ide saya,” tutur Arief.