Bertemu Dubes Arab Saudi, Sultan Diskusikan Isu Geopolitik Termasuk Penanganan Ibadah Haji dan Umrah
jpnn.com, JAKARTA - Hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi terus mengalami perkembangan positif.
Oleh karena itu, kedua negara penting menjaga hubungan bilateral dengan pendekatan diplomasi yang saling menguntungkan dengan mengacu pada prinsip saling menghormati.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin memenuhi undangan makan malam secara pribadi dari Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Sekh Muhammad Faisal Abdullah Al Mohdi di kediaman pribadinya pada Jumat (11/8/2023) malam.
Sultan memenuhi undangan tersebut dalam rangka membangun kontribusi diplomasi lembaga parlemen.
Pada kesempatan yang berharga itu, keduanya secara santai mendiskusikan berbagai isu terkini terkait geopolitik dan geoekonomi saat ini. Termasuk terkait masa depan hubungan kedua negara hingga peluang investasi dan bisnis kedua negara.
“Alhamdulillah dalam suasana yang hangat selama hampir empat jam kami mendiskusikan banyak hal terkait upaya penguatan hubungan bilateral RI dan Kerajaan Saudi. Kami memiliki banyak pandangan yang sama dalam banyak isu terutama dalam upaya peningkatan kualitas bilateral kedua negara,” ujar Sultan melalui keterangan resminya pada Sabtu (12/8).
Arab Saudi, kata Sultan, merupakan negara sahabat yang sangat penting untuk Indonesia. Kita memiliki kepentingan yang sama pada banyak isu pembangunan, terutama dalam hal investasi dan ekonomi.
“Kita ingin RI-Arab Saudi bisa memainkan peran geopolitik yang menentukan dalam keanggotaan G20. Terutama dalam menghentikan isu islamophobia di beberapa negara anggota G20 seperti India,” kata mantan Wakil Gubernur Bengkulu itu.