Bertemu Mantan Pacar, Dilamar, Lantas Dibunuh
Usai menghabisi nyawa kekasihnya, Ari mengirim short message service (SMS) ke handphone orangtua Sumi. “Saya SMS pakai handphone Sumi, seolah-olah dari Sumi. Saya bilang pulang agak malam hari ini,” katanya.
Setelah itu Ari pulang ke rumahnya. Kemudian dia memanggil temannya bernama Yoga dan menyuruhnya mengantar sepeda motor milik Sumi ke rumahnya.
Sepeda motor itu digadaikannya kepada rekannya bernama Nazori alias Gatot seharga Rp2,1 juta. Kemudian Nazor alias Gatot kembali menggadaikan sepeda motor itu kepada Asep Heriyanto alias Asep sebesar Rp2,7 juta.
Belum sempat melarikan diri, Ari disergap Tim Jatanras Polresta Pontianak di Gang Dharma Putra 19, Pontianak Barat, tak jauh dari rumah temannya.
Bukannya menyerahkan diri, Ari malah mencoba kabur dari petugas. Tembakan peringatan pun tak dihiraukannya. Polisi akhirnya menembak kaki kanannya.
Ari pun digelandang ke Mapolresta Pontianak, setelah mendapat perawatan medis di Dokkes Polda Kalbar. Tim Jatanras juga meringkus penadah sepeda motor Sumi, yakni Nazori alias Gatot dan Asep.
Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Andi Yul Lapawesean mengaku kesal dengan sistem di Hotel Benua Mas. Manajemen hotel tidak mencatat identitas tamu yang menggunakan jasa penginapan.
“Harusya itu mencat identitas, bukan hanya mencatat plat KB kendaraan. Tidak boleh hotel seperti itu. Setidaknya KTP yang meginap terdata di administrasi perhotelan,” tegas Kompol Andi Yul.