Bertemu SBY, Anak Satinah Plong
Sementara dalam kasus Tuti Tursilawati dan Karni, menurut Presiden SBY, pemerintah juga melakukan upaya serupa. "Tidak akan menyerah, ini kemanusiaan. Wajib hukumnya bagi saya sebagai pemimpin di negara ini, jika menyangkut WNI, apa pun kesalahannya, saya mohonkan untuk dibebaskan dari hukuman mati."
Tuti adalah TKI asal Majalengka yang divonis hukuman mati, setelah terbukti membunuh majikannya, Suud Mulhaq Al-Qtaibi. Sedangkan Karni, 35, adalah TKI asal Brebes yang dituduh membunuh anak majikannya yang berusia 4 tahun.
"Kami akan terus bekerja. Tidak akan pernah putus asa, mudah-mudahan kita diridai Allah SWT. Tugas tidak mudah tapi akan kami jalankan dengan ikhlas," kata Presiden.
Menanggapi hasil pertemuannya dengan Presiden SBY itu, Nur Apriyani (20), anak TKI Satinah merasa lega. Ia tak menyangka pertemuan tersebut justru terjadi di Semarang, dan pihaknya tidak perlu repot ke Istana Presiden.
Keluarga Satinah Senang Bertemu SBY
Atas nama keluarga, putri Satinah, Nur Apriyani, menyampaikan terima kasih karena pemerintah sudah mengupayakan pembebasan Satinah dari hukuman mati di Arab Saudi.
Paeri Al Fery, kakak Satinah juga merasa senang, karena Presiden SBY mau meluangkan waktunya untuk bertemu di Semarang. Ia pun mengungkapkan rasa terima kasihnya dalam pertemuan tertutup yang digelar di ruang Walnut, lantai lima Hotel Gumaya itu.
"Terima kasih bantuan Bapak Presiden, kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya bersedia datang ke Semarang. Mohon doa sebanyak-banyaknya," kata Paeri.