Bertikai dengan Walikota, Wakil Walikota Siap Pertumpahan Darah
jpnn.com - SIANTAR - Wakil Walikota Siantar Koni Ismail mengaku bahwa mempertahankan tanah warisan yang telah digadaikan ke pengusaha ternama dengan inisial DLS adalah harga mati.
Pertumpahan darah sekali pun dia siap asal tanah yang digadaikan Rp 2 miliar untuk keperluan Pilkada tahun 2010 lalu itu, kembali padanya. Saat pilkada, dia berpasangan dengan Hulman Sitorus, walikota saat ini. Hingga saat ini, tanah belum juga ditebus. Pasalnya, Hulman belum mau mengeluarkan uang.
Demi mempertahankan tanah warisan mertuanya itu, Koni Ismail mengaku siap walau harus untuk melakukan pertumpahan darah.
"Tanah itu akan kami pertahankan, kami sudah sepakat. Pertumpahan darah pun, tanah itu akan tetap dipertahankan," ujar Koni saat ditemui di rumah salah seorang mantan anggota DPRD Muslimin Akbar, Kelurahan Bukit Sofa, Siantar Sitalasari, Senin (15/12).
Koni menjelaskan, bila kelak nantinya DLS menambah uang lebih dari Rp2 miliar yang telah dipinjam, ia juga akan mempertahan tanah tersebut. Sebab, selain warisan, di tanah itu juga terletak makam oppung istrinya Hj Rini Silalahi.
"Selain kuburan itu, ada juga bungalow, bukan hotel. Kalau Hotel itu punya oppung Istri saya, bukan punya kami," katanya.
Ditegaskan, permasalahan tanah tersebut harus diselesaikan keseluruhannya oleh Walikota Siantar Hulman Sitorus dan sertifikat tanah tersebut harus kembali kepada mereka. Sebab, katanya, semua pinjaman tersebut dipakai keseluruhan untuk Hulman.
Dia menjelaskan, memang pinjaman itu tidak semua diterima Hulman, melainkan Rp1 miliar untuknya dan Rp1 miliar untuk Hulman. Namun, katanya, biaya yang dia keluarkan untuk politik sudah mencapai jumlah pinjaman (Rp2 miliar), seperti untuk Demokrat Rp150 juta, untuk PAC-PAC dan untuk Partai Golkar.