Berwisata Naik Mobil Sayur
Catatan Dani Nur Subagiyo, NelspruitJumat, 02 Juli 2010 – 10:31 WIB
"Masjid akan ditutup untuk umum setelah Isya. Kalian tidak bisa tidur di dalam masjid. Kalau mau, kalian boleh tidur di ruangan di belakang masjid. Tapi, petugas pembawa kunci baru datang pukul delapan pagi keesokan harinya," papar pria berjenggot panjang itu.
Tentu saja, saya tidak bisa menunggu sampai besok pagi. Saya lalu meminta tolong kepadanya apakah bisa mengantarkan saya dan rombongan ke vila yang sudah kami booking. Gardee ternyata tidak keberatan. Namun, konsekuensinya, saya dan rombongan naik mobil bak terbuka (mobil pick-up) yang biasa digunakannya sehari-hari untuk mengangkut sayur atau hasil ternak ke pasar.
"Saya tidak punya sedan dan hanya memiliki mobil ini. Kalau tidak keberatan, saya bisa mengantar kalian," ucap Gardee. Mau tidak mau, kami harus berangkat menuju vila dengan kedinginan di atas mobil bak terbuka. Untung saja, selain jarak menuju vila tidak terlalu jauh, rasa malu tidak ada lagi mengingat jalanan sepi dan tidak ada seorang pun yang berlalu lalang sepanjang perjalanan. Oooalah. (*/ito/jpnn)