Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Besarnya Manfaat Informasi Geospasial Bagi Pembangunan Desa

Kamis, 25 Februari 2016 – 04:29 WIB
Besarnya Manfaat Informasi Geospasial Bagi Pembangunan Desa - JPNN.COM

jpnn.com - YOGYAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar menilai, data informasi geospasial sangat berguna sebagai sistem pendukung pengambilan kebijakan dalam rangka mengoptimalkan pembangunan di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan ketahanan nasional.

"Khususnya dalam pengelolaan sumber daya alam, penyusunan rencana tata ruang, perencanaan lokasi investasi dan bisnis perekonomian, penentuan garis batas wilayah, pertanahan, dan kepariwisataan,"ujar Marwan dalam seminar nasional 'Peta Desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan pedesaan' di Universitas Gajah Mada, Rabu, (25/2).

Karena informasi geospasial (IG) sangat penting, maka kata Marwan, harus dijamin kemutakhiran dan keakuratannya. Hal ini untuk menghindari adanya kekeliruan, kesalahan dan tumpang tindih informasi yang berakibat pada ketidak pastian hukum, inefisiensi anggaran pembangunan, serta inefektivitas informasi.

"Informasi geospasial secara umum bersifat terbuka dan harus mudah diakses oleh para pengguna sehingga secara optimal dapat dimanfaatkan," ujarnya.

Menurut Marwan, keterbukaan informasi geospasial juga menjadi jaminan adanya pelayanan publik yang baik oleh aparatur pemerintah dalam menyediakan informasi geospasial bagi kepentingan masyarakat.

Namun demikian, Marwan mengakui peta desa skala besar dibangun dengan adanya berbagai keterbatasan teknis. Keterbatasan teknis pertama, cakupan wilayah desa yang ada baru sebagian kecil memiliki deliniasi dengan koordinat batas desa yang akurat. Keterbatasan teknis lainnya, Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) yang diperlukan untuk membangun rencana detail tataruang nasional baru mencakup wilayah sekitar 50 persen saja dari total wilayah Nusantara.

"Dengan demikian, menjadi tantangan besar bagi BIG (Badan Informasi Geospasial,red) selaku 'produser' untuk mengatasi masalah ini bagi perwujudan peta desa. Memahami permasalahan yang ada ini, maka perlu adanya percepatan kebutuhan peta desa bagi desa membangun dan Pembangunan desa oleh 'user' harus disikapi dengan bijak," ujar Marwan.

Melalui Seminar Nasional yang difasilitasi oleh Universitas Gajah Mada dan dioperatori secara bersama dan terpadu antara BIG dan Pusdatin-Balilatfo Kementerian DPDTT, Marwan berharap dapat mewujudkan kembali hakikat percepatan penyediaan peta desa skala besar yang berkualitas melalui percepatan penyusunan peta desa dengan skala 1:5000 yang meliputi desa yang sangat tertinggal di perbatasan, pulau-pulau terluar dan desa pasca bencana/konflik, serta pada kawasan perdesaan yang akan didorong menjadi kawasan cepat tumbuh sesuai dengan potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia.(gir/jpnn)

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News