Biarkan Menteri Berdebat agar Komprador Neolib Semakin Terlihat
jpnn.com - JAKARTA - Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir-akhir ini menjadi sasaran kritik karena menteri-menterinya membuat kegaduhan dengan saling serang di media. Sebab, kegaduhan antar-menteri itu menunjukkan kabinet saat ini tidak kompak.
Namun, penilaian berbeda justru datang dari Sekretariat Nasional (Seknas) JOKOWI. Kelompok pendukung Jokowi di pemilu presiden itu justru menganggap perdebatan antar-menteri sebagai hal positif.
“Jika kita amati secara saksama, sejatinya Presiden Jokowi tidak khawatir dengan adanya polemik itu. Rakyat secara luas justru mendapatkan pendidikan politik dan transformasi informasi atas rencana pembangunan dan proyek-proyek strategis yang hendak dikerjakan oleh pemerintah,” ujar Osmar Tanjung selaku sekretaris jenderal Seknas JOKOWI melalui layanan pesan singkat, Senin (7/3).
Menurutnya, justru sebaiknya perdebatan antar-menteri dibiarkan hingga terlihat ujungnya. Dengan demikian, kata Osmar, kualitas demokrasi pun menjadi lebih baik karena ada proses dialektika.
Osmar justru melihat Jokowi membuka ruang seluas-luasnya ke publik untuk ikut dalam perdebatan. “Ruang partisipasi publik yang terbuka memberikan kesempatan kepada publik dan juga presiden untuk melihat pokok masalah yang sebenarnya sedang terjadi,” tuturnya.
Lebih lanjut Osmar menegaskan, Jokowi tentu ingin melaksanakan pembangunan bervisi Trisakti. Namun, katanya, proyek-proyek besar memang tidak bisa diputuskan dengan tergesa-gesa.
Karenanya Osmar menganggap perdebatan antar-menteri akan semakin membuka mata publik. “Ini bukan hanya menyangkut kinerja pemerintah, melainkan presiden harus memastikan pendapat atau pertimbangan para menterinya. Dan yang penting para menteri itu jangan sampai menjadi representasi atau bahkan menjadi pemburu rente di republik ini,” tegas Osmar.
Karenanya Osmar juga mengharapkan Jokowi bisa bersikap tegas pada menteri-menterinya yang ternyata tidak mampu melaksanakan program Nawacita. Selain itu, Osmar wanti-wanti agar jangan sampai menteri-menteri komprador kepentingan asing dipertahankan.