Bidan PTT Ada yang Digaji Rp300 Ribu
jpnn.com - JAKARTA - Ketidakadilan yang dirasakan ribuan bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) tidak saja terkait pembatasan masa tugas dua kali kontrak atau sembilan tahun masa kerja. Namun gaji yang diperoleh saat ini juga dinilai masih jauh dari tingkat kesejahteraan.
Menurut salah seorang pengunjukrasa, Astry, bidan PTT menerima gaji bervariasi tergantung daerah tugas masing-masing. Mulai dari Rp 300 ribu hingga yang tertinggi Rp 1,4 juta per bulannya.
"Jumlah ini kan tidak cukup dan jauh dari pendapatan untuk dapat hidup sejahtera. Karena itu di hari kemerdekaan ini kami menyerukan agar pemerintah memerhatikan nasib kami yang sudah bertahun-tahun mengabdi, tapi masih belum merdeka," ujar Astry di sela-sela aksi unjuk rasa dua ribuan perwakilan bidan PTT dari seluruh Indonesia di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8).
Hal senada juga dikemukakan bidan lain yang selama ini bertugas di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. Wanita yang tidak bersedia namanya dipublikasikan ini mengaku paling tidak di Batang saat ini terdapat 200 bidan PTT yang mengalami nasib seperti yang dikeluhkan Astry.
"Setiap hari kita hidup sangat pas-pasan mas. Bahkan terpaksa hutang sana-sini. Padahal seperti saya, sudah lima tahun menjadi bidan PTT. Tapi penghasilan yang kita peroleh tak juga cukup," katanya.
Karena itu bersama 107 bidan dari Batang lain, wanita ini mengaku rela berangkat ke Jakarta sejak Minggu (18/8) sekitar Pukul 14.00 WIB, demi memerjuangkan nasib. Memohon agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersedia mengangkat bidan PTT yang telah mengabdi selama beberapa tahun menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Pak SBY angkat kami jadi PNS, dengarkan suara kami Pak SBY," ujarnya.
Dari pantauan di lapangan, hingga Pukul 12.45 WIB massa masih bertahan di depan Istana Negara. Namun tidak lagi melakukan orasi seperti yang sebelumnya dilakukan, karena cuaca yang panas. Mereka lebih memilih menyebar di sekitar Monas, membaur dengan puluhan aparat kepolisian yang tampak berjaga-jaga.