BIG MATCH: Ahmad Dhani Vs Risma di Pilkada Surabaya
jpnn.com - SURABAYA - Menjelang Senin (3/8) dini hari tadi, atau 16 jam sebelum deadline pendaftaran calon Pilkada di Kota Surabaya, akhirnya muncul calon lawan yang mengejutkan bagi pasangan incumbent Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana.
Koalisi Majapahit yang terdiri enam parpol, yakni Gerindra, Golkar, PAN, PKB, PKS, dan Demokrat sepakat mengusung pasangan penyanyi Ahmad Dhani Prasetyo dan pengusaha Alim Basa Tualeka dalam pencalonan Pemilihan Wali Kota Surabaya.
Ahmad Dhani sebetulnya bukan kali ini saja mengapung dalam bursa calon wali kota Surabaya. Setahun lalu nama ayah El, Al, dan Dul itu sempat jadi buah bibir di Kota Surabaya karena disebut-sebut akan diusung Partai Gerindra dalam pilwali 9 Desember mendatang. Namun, karena tidak ada ketegasan bersedia dari Ahmad Dhani dan partai pengusung, pelan-pelan nama alumnus SMA 2 Surabaya itu tenggelam.
Tadi malam, secara mengejutkan, nama Ahmad Dhani kembali muncul karena pernyataan karena pernyataan Ketua Tim Kerja Koalisi Majapahit M A.H. Thony. Saat dihubungi pukul 22.00, Thony mengaku bahwa dirinya sedang berada satu mobil bersama Dhani dalam perjalanan dari Bandara Internasional Juanda menuju Jombang. Semalam mantan juri ajang pencarian bakat Indonesia Idol dan sekarang jadi juri acara sejenis X Factor itu memang tampil di arena Muktamar Ke-33 NU.
Thony mengakui, memang ada pembicaraan terkait pilwali dengan Dhani. ”Ini saya satu mobil. Perjalanan ke Jombang,” ujarnya melalui sambungan telepon. Thony lantas memberikan teleponnya kepada Dhani. Dari balik telepon memang terdengar suara khas musisi asal Surabaya yang menjadi bos Republik Cinta Management tersebut. ”Iya, ini memang saya,” kata Dhani.
Ditanya mengenai pilwali Surabaya, Dhani menyatakan sudah berkonsultasi dengan seorang kiai panutannya. Kiai yang berdomisili di Malang itu menyarankan agar Dhani tidak maju dalam pilwali Surabaya. ”Saya tidak boleh sama kiai saya. Kalau nanti jadi wali kota, mati,” ungkap suami Mulan Jamila tersebut.
Peringatan itu pun hingga sekarang dituruti Dhani. Dia mengaku beberapa waktu lalu ditelepon Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dia lantas mengungkapkan alasanya untuk tidak bisa maju dalam pilwali Surabaya. ”Ya, saya sih tergantung Mas Bowo (panggilan Prabowo). Bisa merayu habib saya atau tidak,” ucapnya.
Dhani juga mengaku menjalin komunikasi dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Kepada pria yang akrab disapa Cak Imin itu, Dhani mengungkapkan hal serupa. ”Cak Imin juga harus ngomong sama kiai saya,” tambahnya. (aph/bay/c10/kim)