Bikin Killing Field Damai, Menang Pilwali Enam Kali
laporan Wartawan Jawa Pos, KARDONO SETYORAKHMADI, dari DavaoSelasa, 29 September 2009 – 11:28 WIB
Selanjutnya, Duterte tinggal menangani bandit dan kriminal jalanan. Ini tak terlampau sulit. Dia mempunyai banyak sumber melimpah ruah untuk melakukan "pembersihan" tersebut. Yakni, orang-orang dari NPA dan MNLF yang bisa dipekerjakan. Tentu saja dengan diam-diam. Sebab, sampai saat ini Duterte tetap tak mau dikaitkan dengan upaya "pembersihan" tersebut.
Selain melakukan pembersihan, Duterte menegakkan hukum secara ketat. Yang terbaru, Davao mengeluarkan regulasi lalu lintas. Untuk keamanan, seorang pengendara sepeda motor harus memakai helm full face dan sepatu. Sepeda motor juga tak boleh dimodifikasi macam-macam yang membahayakan. Seorang staf KJRI di Davao pernah terkena tilang gara-gara tak mengenakan sepatu saat mengendarai sepeda motor. Dia pun harus membayar denda 500 peso (sekitar Rp 100 ribu).
Penegakan yang dilakukan Duterte mendapat respons masyarakat. Dari yang semula chaotic, masyarakat Davao kini adalah masyarakat yang tertib. Bar dan tempat dugem pun sampai harus membuat ruang khusus merokok, karena memang dilarang merokok di dalam gedung dan ruang publik. Juga, seseorang tak bisa membuka pintu taksi dari samping kiri (Filipina menggunakan jalur kanan), karena itu sudah merupakan aturan "yang didasarkan logika memang berbahaya membuka pintu dari samping kiri pada lajur kanan. Hasilnya adalah sebuah ledakan ekonomi di Davao. Kota yang kini berani mengklaim sebagai kota "teraman di Asia Tenggara" tersebut pun semakin makmur.
Kalau pada 1991 hanya ada satu mal, kini Davao memiliki enam mal besar-besar di penjuru kota. Dua mal lagi segera menyusul diresmikan. Selain itu, ada 40 universitas di Davao yang siap memasok SDM terdidik untuk menggerakkan laju ekonomi. Namun, di atas semua itu, yang paling penting kota ini mampu membuat banyak turis mancanegara datang. Sepanjang 2008, setiap bulan tercatat sekitar 4.000 turis datang ke Davao. "Seperempat di antaranya warga Korea," kata kepala Dinas Pariwisata Davao.