Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bilal

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Selasa, 27 Juli 2021 – 12:20 WIB
Bilal - JPNN.COM
Warga terpaksa jalan kaki melewati pos penyekatan PPKM Darurat di kawasan Jakarta. Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com - Presiden Joko Widodo mungkin tidak tahu beda antara bilal dan muazin.

Karena itu, dia agak bingung ketika menyebutkan ada muazin dalam salat Iduladha yang diikutinya di Istana Bogor.

Netizen langsung menyalak menyambar unggahan Presiden Jokowi itu.

Namun, Menteri Agama Yaqut Choliel Qoumas langsung tampil pasang badan. Ia menyerang pengkritik Jokowi, dan menegaskan tidak ada yang salah dengan pernyataan Jokowi itu. Pada dasarnya, kata Menteri Yaqut, muazin dan bilal fungsinya sama.

Tidak cukup sampai di situ. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga merasa perlu membela Presiden Jokowi.

Maka, keluarlah pernyataan fatwa dari MUI, yang menyatakan bahwa bilal dan muazin pada dasarnya punya fungsi yang sama. Tentu saja pernyataan MUI ini dilengkapi dengan dalil-dalil yang canggih.

Kali ini, kisah Bilal yang terjadi di Yogyakarta tidak ada hubungannya dengan Menteri Agama dan MUI. Bilal Yogyakarta ini adalah seorang kakek penarik becak berusia 84 tahun. Iya benar. Penarik becak berusia 84 tahun, yang kedapatan meninggal dunia di atas becaknya, pekan lalu (19/7).

Bilal tidak mempunyai keluarga yang mengurus. Ia sudah 50 tahun menjadi penarik becak, dan berpangkal di daerah Kemantren dekat tembok Keraton Yogyakarta.

Pandemi Covid-19 ini seolah menjadi seleksi alam dalam teori evolusi Charles Darwin. Hanya orang-orang yang kuat yang bisa bertahan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close