Bilal Salat Id Meninggal Usai Persilakan Khotib Naik Mimbar
jpnn.com - BANYUWANGI – Suasana Salat Id di Masjid Baitul Atiq, Dusun Jajangsurat, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Minggu (5/10) mendadak gempar. Kehebohan tersebut tidak disebabkan ternak kurban yang mengamuk. Tetapi, Ahmad Sarkowi, 50, petugas bilal tsani pagi itu, mendadak ambruk dan langsung meninggal.
Bapak tiga anak tersebut mengembuskan napas terakhir setelah menunaikan salat Idul Adha dan hendak mempersilakan khotib untuk naik mimbar.
Mohamad Nasih, pengurus takmir Masjid Baitul Atiq, menuturkan, saat ambruk, kondisi Sarkowi memegang tongkat bilal dan mikrofon.
"Setelah membaca takbir tiga kali, kemudian membaca anshitu, tubuh Kang Kowi (Ahmad Sarkowi, Red) langsung ambruk ke kiri," tuturnya.
Begitu terjatuh ke kiri, tepat di depan mimbar, jamaah Salat Id langsung kacau dan menolong Sarkowi. Beberapa jamaah sontak menggotong tubuh suami Hanik tersebut ke ruang takmir masjid sebelum dibawa ke RSIA PKU Muhammadiyah, Rogojampi.
Salat Id pun dilanjutkan dengan khotib KH Abdul Ghofar. Dia lantas menyiarkan berita meninggalnya Sarkowi melalui pengeras suara masjid. Begitu mendengar berita duka tersebut, jamaah yang baru pulang dari masjid langsung berhamburan untuk melayat ke rumah duka. Tidak sedikit di antara para jamaah yang langsung meneteskan air mata.
Menurut Nasih, petugas Salat Id pagi itu adalah Ustad Husaini, imam; Abdan, bilal satu; Ahmad Sarkowi, bilal dua; dan KH Abdul Ghofar, khotib.
Mohammad Nidham, salah seorang pemuda setempat, menyatakan sangat kehilangan Sarkowi. Semasa hidup almarhum dikenal sebagai orang yang suka bersedekah. Selain itu, dia tergolong orang yang rajin beribadah dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Bahkan, dua hari sebelum meninggal, Sarkowi memberikan kerupuk dagangannya kepada para tetangga di sekitar tempat tinggalnya.