Bima Jalesveva
Oleh: Dahlan IskanNamun lantaran itu perintah guru spiritualnya, Pandita Durna, Bima Sena menjalaninya juga. Dengan kesungguhan seorang santri. Dengan keyakinan yang kuat.
Dengan hati yang bersih tugas yang sangat bahaya pun bisa berhasil. Keyakinan yang kuat membuat alam berpihak padanya.
Pandita Durna pun kecele. Kelicikan kalah dengan keyakinan. Tugas yang mencelakakan itu justru menghasilkan kemuliaan.
Akhirnya Laksamana Yudo mengubah pementasan itu. Lakonnya diganti baru: Pandawa Boyong. Pemainnya pun dirombak total: tidak lagi hanya personel dari TNI-AL.
KSAD, Jenderal Dudung Abdurrahman memerankan Kepala Staf Angkatan Dewa: Batara Guru. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo jadi putra sulung Pandawa, Prabu Puntadewa. KSAU Marsekal Fajar Prasetyo sebagai Eyang Abiyasa.
Masih ada Wakasad Jenderal Agus Subianto yang menjadi Batara Brahma.
Istri Yudo sendiri, Veronica, menjadi Dewi Nagageni, istri pertama Bima Sena.
Ayla Jaya Suprana jadi wayang tercantik: Banowati. Jaya Suprana sendiri jadi figuran numpang lewat.