Binus Marmer
Oleh: Dahlan IskanDi antara ruang kuliahnya ada 8 yang dinamakan kelas kreatif. Meja-mejanya bundar. Bisa dipisah-pisah. Tiap pecahan diberi roda. Mudah digeser.
Untuk membentuk kelompok belajar baru. Meja itu terbuat dari bahan khusus: bisa ditulisi, digambari, dan dicorat-coret. Pun dindingnya.
Dosen tertentu diizinkan memindahkan mahasiswanya kuliah di situ. Tinggal order: ruang kreatif mana yang lagi kosong.
Saya melongok ke dalamnya: lihat kuliahnya seperti sedang bermain. Dengan dosen sebagai tutor.
Dosen tutor seperti itu juga ada di kelas-kelas khusus bisnis, bahkan disediakan tempat inkubasi bisnisnya.
Lalu saya dibawa ke ujung gedung. Ada gym di situ. Besar. Peralatannya cukup lengkap. Ramai. Banyak yang sedang nge-gym. Bersebelahan dengan itu ada ruang tari atau yoga.
"Ada perbedaan penampilan mahasiswa antara sebelum dan sesudah Covid," ujar dosen yang membawa saya tur. "Mahasiswi sekarang terlihat lebih atraktif. Seperti ingin lebih tampil," katanyi.
"Mungkin pengaruh TikTok dan Instagram. Mereka seperti harus selalu siap tampil di depan kamera," tambahnyi.