Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Birokrasi Lambat Berdampak Pada Penurunan Ekonomi Batam

Senin, 06 Januari 2020 – 12:17 WIB
Birokrasi Lambat Berdampak Pada Penurunan Ekonomi Batam - JPNN.COM
Politikus PSI Rian Ernest. Foto: dokumentasi INDOPOS

jpnn.com, BATAM - Bakal Calon Wali Kota Batam 2020 lewat jalur independen Rian Ernest melihat lambatnya proses perizinan dan birokrasi berdampak langsung pada penurunan ekonomi dan investasi di Kota Batam beberapa tahun terakhir. 

"Batam yang terkenal dengan industri dan manufaktur, mengalami perlambatan ekonomi karena minimnya investasi yang masuk. Sistem dan proses yang ada saat ini, tidak mendukung kemudahan dan kecepatan masuknya investor ke sini," kata Rian, Senin (6/1).

Sejak dulu, Kota Batam memang sudah ditargetkan menjadi pusat industri dan manufaktur. Semua infrastruktur pendukung disiapkan untuk menunjang hal tersebut, namun sistem yang dijalankan saat ini tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. 

"Badan perizinannya sudah disiapkan, tapi perizinannya tetap harus menunggu proses dari pejabat yang kadang memakan waktu lama. Ini berarti ada yang salah dengan sistemnya," kata Rian.

Pembenahan sistem dan birokrasi yang membutuhkan waktu tentu akan terus berpengaruh pada kondisi perekonomian warga Batam yang trennya sedang menurun. 

Untuk itu, Rian berkomitmen fokus pada program yang bisa berdampak langsung mengurangi beban ekonomi masyarakat, terutama dari lingkup terkecil yakni keluarga.

Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini berkomitmen untuk membebaskan Pajak Bumi Bangunan (PBB) jika nantinya terpilih sebagai orang nomor satu di Batam. 

"Dalam kondisi ekonomi saat ini, PBB harusnya bisa digratiskan. Pajak tanah ini bisa kami hilangkan untuk masyarakat dan pendapatan pajak kita dorong dari sektor konsumsi aktif seperti makanan dan hiburan," kata Rian.

Sejak dulu, Kota Batam memang sudah ditargetkan menjadi pusat industri dan manufaktur. Semua infrastruktur pendukung disiapkan untuk menunjang hal tersebut, namun sistem yang dijalankan saat ini tidak sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News