Bisa Jadi Peringatan Panglima TNI dan Kapolri Ditujukan kepada Habib Rizieq
Di luar itu, lanjut Dedi, polisi serta pemerintah juga harus tegas dengan segala pelanggaran di tengah pandemi ini. Hal itu untuk memastikan negara tetap mengedepankan hukum kepada siapa pun yang melanggar.
"Aktivitas masyarakat berhimpun juga melihat dari cara pemerintah mengelola larangan, selama kepolisian tidak bertindak tegas dan adil, maka akan sulit untuk membuat masyarakat lain patuh," kata dia.
Seperti diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mendadak memberikan pernyataan terkait pentingnya persatuan dan kesatuan demi menjaga stabilitas nasional, di Subden Denma Mabes TNI, Jl. Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11) malam.
Dalam mengeluarkan pernyataannya, Panglima Hadi didampingi atau dikawal jenderal-jenderal penting di tubuh TNI.
Ada Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Eko Margiyono. Kemudian, Komandan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI, Mayjen Richard TH. Tampubolon. Ada lagi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen Mohamad Hasan. Lalu ada Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen Suhartono. Serta Komandan Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) Marsda Eris Widodo Yuliastono.
Pernyataan tegas dari Panglima TNI ini keluar setelah beberapa hari belakangan muncul di media sosial anggotanya mengunggah video yang terkesan mendukung tokoh masyarakat.
"Tidak satu pun, tidak satu pun musuh yang dibiarkan, apalagi melakukan upaya-upaya berupa ancaman dan gangguan, terhadap cita-cita luhur bangsa dan negara Indonesia," kata Marsekal Hadi Tjahjanto.
Di hari yang sama juga, Kapolri Jenderal Idham Azis mengimbau semua pihak untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Hal itu bertujuan untuk menghindari penularan virus corona.