Bisa Saja Asing Terlibat
Bagaimana dengan surat yang dianggap provokatif itu? Apa BIN juga sudah tahu sebelumnya?
Kami sudah tahu pada 11 Juli itu. Pada 13 Juli kapolres merespon, dia melakukan rapat muspida dengan ulama dan Presiden GIDI. Semua pihak termasuk presiden GIDI sepakat salat id tetap dilaksanakan.
Saat itu presiden GIDI akan mencabut surat edaran itu. Surat itu kan hanya dibuat salah satu pengurus dan sekretaris saja. Jadi, direspon lagi dengan aparat berjaga saat hari H. Cuma di kota kecil kayak gitu kan pasukan terbatas. Pasukan hanya 42 jumlahnya.
Lagian kan semua pihak sudah setuju (salat id tetap dilaksanakan) termasuk presiden GIDI. Nah ternyata diserbu seperti itu dengan massa yang banyak dan liar.
Jadi siapa yang Anda maksud mencari kesempatan dalam peristiwa itu?
Ya kalian cari aja. Bolak balik kan nyalahin kami terus. Nah bagaimana salahnya? Ya enggak ada salahnya, karena menghadapi massa brutal. Terjadi bukan di Tolikara aja, di mana-mana kalau menghadapi massa brutal ya seperti itu.
Bagaimana dengan aparat keamanan yang menembak warga saat itu?
Tunggu aja investigasi polisi sudah sesuai prosedur atau belum. Kami semua ingin fair-fair aja. Kalau ada salah aparat, polisi akan mengatakan ada yang salah, tapi kan itu perlu waktu.