Bisul Rusak
Oleh: Dahlan IskanSebenarnya Gindha bukan pengacara abal-abal. Ia termasuk sedikit pengacara yang lurus. Ia juga mantan aktivis pergerakan. Tetapi seluruh-lurus orang pernah juga berjalan di jalan rusak.
Ia salah "membaca" medsos. Dengan sikapnya itu si jalan rusak justru menjadi korban teraniaya. Sudah rusak teraniaya pula.
Drama berikutnya: orang tua si pengunggah mendapat tekanan dari atas. Si orang tua adalah pegawai negeri. Di pedalaman Lampung Tengah.
Bayangkan betapa ketakutan bila seorang pegawai negeri punya anak yang dianggap menyerang penguasa. Ibunya hanya seorang penjual jagung rebus.
Si pengunggah sendiri kini juga gelisah. Ia sendiri pasti aman. Ia tinggal di Australia. Jadi mahasiswa di sana. Tetapi ia mendengar orang tuanya lagi tertekan. Anak mana yang tenang kalau orang tuanya terancam.
Nama anak ini: Bima Yudho Saputro. Ganteng. Rambut ikal. Kulit bersih. Saya gagal mendapat jawaban dari HP-nya.
Dari medsos saya tahu ia sudah berencana untuk mencari visa khusus: yang bisa menjamin keamanannya di Australia. Ia juga lagi berpikir, kalau memang terancam, akan pindah menjadi warga negara Australia.
Rasanya itu tidak perlu. Tidak akan sejauh itu. Kemarin-kemarin mungkin memang sangat tegang. Tetapi semua ketegangan di Lampung itu sudah mencapai puncaknya, bahkan sudah meledak.