Bjorka
Oleh: Dhimam Abror DjuraidHal yang sama terjadi pada publik Inggris dalam kasus referendum ‘’Brexit’’ pada 2016.
Referendum ini bertujuan untuk meminta pendapat rayat Inggris apakah tetap bergabung dengan Uni Eropa atau keluar dari Eropa.
Data yang bocor itu dipakai sebagai alat untuk melakukan disinformasi kepada publik untuk mendiskreditkan kelompok pro-Eropa.
Akhirnya, kelompok Brexit yang menghendaki Inggris keluar dari Eropa menang, dan Inggris pun keluar dari Uni Eropa.
Belakangan banyak orang yang menyesal akan pilihan itu.
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa dianggap sebagai kesalahan.
Akan tetapi, nasi sudah menjadi bubur basi, tidak bisa dimakan lagi.
Inggris telanjur Brexit, dan Trump telanjur menang.