BKPM Dorong Investor Besar Bermitra dengan UMKM
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pemberdayaan Usaha Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Randi Anwar mengatakan ada dua dampak pandemi Covid-19 terhadap investasi.
Dia menjelaskan pertama outbreak virus corona menyebabkan penurunan permintaan pada industri tertentu. Selain itu, ujar Randi, juga mengakibatkan terganggunya rantai pasok global sehingga menyebabkan turunnya supply terhadap industri tertentu.
“Berarti ini menurunnya pendapatan perusahaan dan industri karena banyak ditundanya keputusan investasi akibat penurunan pendapatan,” kata Randi dalam Webinar "Satukan Negeri, Majukan UMKM" yang digagas JPNN.com, Genpi.co dan BNI, Rabu (8/7).
Randi menjelaskan di sisi lain terjadi peningkatan tajam terhadap produk farmasi dan alat kesehatan (alkes). Menurut Randi, peluang investasi besar adalah di bidang kesehatan khususnya terkait research and development (R&D), termasuk ekspor untuk memenuhi kebutuhan global.
Terlebih lagi, kata dia, saat ini diketahui 95 persen alkes Indonesia masih impor. “Ini kesempatan besar investor di bidang alkes untuk melakukan investasi di bidang ini,” ungkap dia.
Dalam diskusi yang dipandu praktisi marketing strategy Don Kardono, itu Randi juga menjelaskan bahwa ada empat sektor yang terdampak pandemi Covid-19 yakni rumah tangga, usaha mikro kecil menengah (UMKM), korporasi, dan sektor keuangan.
Selain itu, kata dia, sejumlah industri seperti otomotif, baja, pesawat terbang, galangan kapal, kereta, tekstil, mebel, dan kerajinan, terdampak berat akibat Covid-19 ini.
BKPM, kata Randi, juga sudah menyiapkan mitigasi risiko UMKM. Yakni, melalui program peningkatan permintaan produk UMKM, relaksasi pembayaran utang pokok dan bunga, penyediaan bahan baku bagi UMKM dan produsen, serta akses pasar ekspor atau substitusi impor.