Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Blaar! Perempuan Muda Itu Tersungkur, Merangkak ke Jendela, Lantas...

Sabtu, 16 Januari 2016 – 07:31 WIB
Blaar! Perempuan Muda Itu Tersungkur, Merangkak ke Jendela, Lantas... - JPNN.COM
Apriyani menyuapi Dwi Siti Rhomdoni di RS. Permata Hijau, Jumat (15/1). Dwi Siti Rhomdoni adalah salah satu korban ledakan bom di Starbucks Skyline Building pada Kamis lalu. Foto: ANDREAN KRISTIANTO/JAWA POS

Polisi berpangkat aiptu tersebut baru kemarin sore kembali bertugas. Sebelumnya, sejak meletusnya teror itu, dia harus ”bolos” dari tugasnya di pos polisi di Pulo Mas, Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur, untuk menjaga anaknya.

”Alhamdulillah, mereka sudah baikan dan sedang dijaga ibunya,” ujarnya saat dikerubungi awak media di depan gedung utama RSPAD kemarin (15/1).

Dia mengaku tak tega membiarkan dua anaknya itu terlalu lama sendiri. Apalagi, setelah melihat wajah trauma mereka sesaat setelah kejadian. Mental dua anaknya tersebut sangat terpukul gara-gara tragedi yang menewaskan tujuh orang itu.

Padahal, secara fisik, mereka sebenarnya tak mendapatkan luka berat. Agus, misalnya, tak mengalami luka serius. Namun, dia shock karena telinganya mendengung sampai kini.

Sedangkan sang adik, Permana, harus menerima perawatan operasi karena luka robek di bahu akibat serpihan bom saat meledak. ”Malam kemarin (Kamis, 14/1, Red) mereka sampai takut saat saya tinggal. Akhirnya saya seharian nggak pulang,” jelasnya.

Pria yang tinggal di Bogor itu mengaku masih ingat betul saat pertama mendengar kabar dari sang istri tentang dua anak mereka. ”Saat itu saya langsung naik sepeda motor ke TKP. Saat saya tiba di sana, mereka sudah tidak ada. Mereka sudah diantarkan ke Puskesmas Tanah Abang oleh tetangga kos mereka,” imbuhnya.

Saat kejadian, anaknya baru pulang dari rumah orang tua mereka di Bogor. Karena ada suatu keperluan, kakak beradik yang kebetulan satu kos di wilayah Tanah Abang, Jakarta, itu hendak ke gerai operator seluler di Sarinah.

’’Mereka itu ke sana niatnya jalan karena dekat. Dan, pas mau menyeberang, ternyata pos polisi (depan Sarinah) yang dilewati meledak. Tanpa pikir panjang, mereka lari menghindar, mencar entah ke mana,’’ ujarnya menceritakan apa yang didengar dari kedua anaknya.

MIMIK Dwi Siti Rhomdoni terlihat lega setelah dr Kisli Setiawan Pratomo SpOT melakukan visite tadi malam (15/1). Sebab, dia dinyatakan tidak perlu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close