Blackberry Siap Bersaing
jpnn.com - JAKARTA - BlackBerry (BB) belum menyerah dari persaingan pasar ponsel pintar, terutama di Indonesia. Produsen asal Kanada ini meluncurkan produk andalan terbarunya, BB Z3 atau juga diberi nama BB Jakarta.
Peluncuran BB yang diarahkan ke pasar menengah bawah karena harganya di bawah rata-rata BB lainnya itu dilakukan secara perdana di Jakarta, kemarin.
John Chen, Executive Chairman and CEO, BlackBerry Limited (NASDAQ: BBRY) mengatakan BB Z3, Jakarta Edition, dirancang khusus untuk Indonesia yang memberikan pengguna BB lebih banyak cara untuk terhubung dan berbagi (share) dengan pengalaman yang dibangun untuk komunikasi yang aman dan handal.
Khas Indonesia coba ditunjukkan pada ponsel touchscreen ini seperti BBM" Stickers yang menampilkan karakter lokal yang dikenal sebagai The Punakawan, dibuat oleh seniman Indonesia Susilo Saptoady.
"BlackBerry telah mengubah cara jutaan orang di dunia untuk tetap terhubung. Mulai dari ide awal hingga akhirnya tersedia di pasar, BlackBerry Z3, Jakarta Edition dirancang khusus dengan inspirasi yang berasal dari pelanggan BlackBerry di Indonesia," ungkapnya di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, kemarin.
Ponsel pintar ini menurutnya membawa DNA BB sebagai perangkat komunikasi yang paling aman (secure) dibandingkan lainnya terutama melalui BlackBerry Messenger (BBM). "Dengan harga yang terjangkau, BlackBerry Z3, Jakarta Edition hadir dengan teknologi BlackBerry 10 yang lengkap dan kapasitas penuh Sistem Operasi versi 10.2.1 untuk pelanggan BlackBerry generasi baru di Indonesia," yakinnya.
Senior Country Product Manager, South East Asia BlackBerry, Ardo Fadhola, mengatakan dengan strategi harga BB Jakarta pihaknya mencoba menyentuh segmen-segmen yang tadinya menggunakan BB tipe lama atau untuk orang yang pertama menggunakan ponsel pintar. "Target kita pokoknya sebanyak-banyaknya," ucapnya, enggan menyebut angka pasti.
Ketika disinggung pangsa pasar BB yang saat ini semakin tergerus, kata Ardo, pihaknya masih optimistis bisa kembali bersaing. "Market share kan itu memang kita melihatnya saat ini market smartphonenya belum saturated (penetrasinya masih rendah). Masih banyak ruang untuk bergerak. Kita akan lihat nanti. Tapi cukup optimistis, Indonesia salah satu market terpenting buat kita," tegasnya.