Blank e-KTP Kosong, Warga Medan Kecewa Lagi
“Artinya kadis tidak piawai menghitung jumlah kebutuhan blanko e-KTP,” papar politisi Gerindra itu.
Secara kesimpulan, menurut dia, kalau sampai ada kekurangan berarti Medan tidak beres dalam memberikan kebutuhan data ke kementerian terkait. Alhasil masyarakat menjadi dirugikan dalam hal pelayanan seperti ini.
“Ke depan harus ada nilai-nilai toleransilah. Jangan pula sampai kosong begitu. Dia (OK Zulfi, Red) tempo hari beralasan Medan selalu kehadiran pendatang (warga) baru.”
“Kalau memang ada ya di data dong harusnya, koordinasi dengan pihak Imigrasi. Selama ini berarti dia tidak berkoordinasi namanya,” ungkapnya bernada kesal.
Ia menambahkan, sebagai Ibukota Provinsi Sumut, Medan harus dapat menjadi barometer dalam hal ini. Kurang piawainya Disdukcapil Medan menyiapkan kebutuhan blanko e-KTP ini, menunjukkan ketidakberesan kinerja pimpinan secara umum.
“Apapun alasannya, Disdukcapil saya anggap tidak mampu prediksi berapa kebutuhan blanko e-KTP bagi warga Medan. Karena Jakarta hanya akan mengeluarkan sesuai kebutuhan masing-masing daerah. Kami menduga Medan tidak tahu berapa kebutuhannya,” pungkasnya.(sp/sdf/ray/jpnn)