BMKG: Waspadai Bencana Hidrometeorologi
jpnn.com, YOGYAKARTA - Masyarakat Yogyakarta diimbau mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan terjadi di daerah itu selama sepekan ke depan.
Imbauan tersebut disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta.
"Kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan bagi masyarakat akan potensi bencana hidrometeorologis," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Mlati Yogyakarta Reni Kraningtyas melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Minggu (5/1).
Bencana hidrometeorologi yang dipicu curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, antara lain angin kencang, tanah longsor, banjir, dan banjir bandang.
Reni menjelaskan analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia, termasuk DIY untuk sepekan ke depan.
Menurut dia, berkurangnya pola tekanan rendah di belahan bumi utara (BBU) dan meningkatnya pola tekanan rendah di wilayah belahan bumi selatan (BBS) mengindikasikan terjadinya peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia.
Meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia), kata dia, dapat membentuk pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator.
Sementara itu berdasarkan model prediksi, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan kedepan.