BNPB: Indonesia Darurat Ekologi
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Darurat Ekologi, Yuk...Kenalilah
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan Indonesia tengah menghadapi kondisi darurat ekologi. Pasalnya, luas lahan kritis kini telah mencapai 24,3 juta hektare.
“Laju kerusakan hutan rata-rata 750 ribu hektare per tahun. Sementara kemampuan pemerintah melakukan rehabilitasi hutan dan lahan rata-rata 250 ribu hektare per tahun,” ujar Sutopo di Jakarta, Senin (20/11).
Untuk itu, Sutopo meminta masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir selalu waspada terhadap ancaman yang ada. Apalagi diperkirakan puncak hujan akan tiba Januari 2018 mendatang.
"Seperti masyarakat di sepanjang pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa, Kalimantan dan daerah lainnya, harus waspada terhadap ancaman banjir. Begitu juga masyarakat yang bermukim di daerah rawan longsor di perbukitan, pegunungan atau tebing dan lereng, hendaknya waspada dari ancaman longsor," ucapnya.
Sutopo mengajak seluruh lapisan masyarakat mengenali lingkungan sekitarnya dengan baik. Jika mendapati di bagian hulu atau di daerahnya hujan cukup deras, hendaknya semakin meningkatkan kewaspadaan.
"Awasi anak-anak bermain saat banjir. Seringkali saat musibah anak-anak hanyut ketika bermain air banjir yang kemudian terseret arus sungai atau banjir," katanya.
Masyarakat kata Sutopo, juga perlu melakukan pemantauan lingkungan sekitar akan tanda-tanda longsor seperti retakan, amblesan tanah, mata air berubah keruh, tiang listrik atau pohon menjadi miring, dan tanda-tanda lainnya.