BNPT Bahas Terorisme Dengan Kepala Badan Antiteror Denmark
“Mereka ingin tahu program deradikalisai yang kita jalankan selama ini seperti apa. Dan mereka menyambut baik dengan program deradikalisasi yang sudah kita jalankan selama ini,” kata mantan Wakapolda Metro Jaya ini.
Pihak Denmark, menurut pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini juga menanyakan masalah pendanaan yang didapatkan kelompok-kelompok teroris di Indonesia selama ini.
“Karena di Denmark sendiri pendanaan kelompok teroris kebanyakan juga perorangan dan ada lone wolf juga. Yang kelompok katanya juga ada namun jumlahnya tidak terlalu besar,” ucap pria yang berpengalaman menjadi Sespri sebanyak empat Kapolri ini.
Untuk itu, pihak Denmark sendiri juga siap jika BNPT ingin mengadakan kerjasama dalam bidang penanggulangan terorisme.
“Karena fonomena terorisme ini bukan masalah lokal saja, namun sudah menjadi masalah global. Apalagi network atau jaringan kelompok mereka ini sudah mendunia tanpa ada batas. Jadi itu yang ingin mereka pelajari juga terhadap kita,” ujarnya.
Namun demikian, menurut pria yang pernah menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat dan Depok ini, pihak Denmark juga menawarkan kerja sama kepada Indonesia dalam hal peningkatan kompetensi.
“Ya seperti peningkatan kemampuan seperti yang ada di JCLEC. Mereka berinisiatif untuk bisa membantu,” ujar Suhardi. (jos/jpnn)