BNPT Gandeng MUI untuk Perangi Terorisme
Untuk itu dirinya memohon kepada para ulama untuk dapat mengambil alih dan bersama-sama dalam melakukan upaya untuk memberikan pencerahan ataupun pemahaman agama yang benar kepada masyarakat mengenai hal itu.
“Ini karena kemampuan anggota kita juga terbatas terhadap pengetahuan agama tersebut,” ujar pria yang pernah menjabat Kabareskrim Mabes Polri dan Kapolda Jawa Barat ini.
Dirinya membantah kejadian upaya percobaan penyerangan terhadap seorang pastor oleh seorang bocah bernama Ivan Armadi Hasugian yang masih di bawah umur di Gereja Medan, Minggu (27/8/2016) itu dikarenakan belum efektifnya pencegahan pahan radikal terorisme.
Menurutnya ,yang bersangkutan usianya belum genap 18 tahun. Dalam penyelidikan awal, Ivan banyak terpengaruh dari teknologi informasi teknologi)
“Dan pemahaman agama dia yang sempit itu pula akan menjadi sasaran kita di mana para ulama-ulama nanti dapat memberikan pencerahan kepada yang bersangkutan dan juga keluarganya supaya bisa betul-betul dapat memahami konsep agama di dalam Islam,” ujarnya
Sementara itu Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin mengatakan bahwa terorisme itu bersumber dari radikalisme. Radikalisme itu bersumber dari distorsi pemahaman.
“Oleh karena itu langkah yang ditempuh adalah memberikan pemahaman yang benar supaya tidak terjadi distorsi. Jadi kita akan melalui buku-buku, ceramah-ceramah, diskusi-diskusi dan sebagainya. Jadi kita akan melakukan pencerahan bahwa radikalisme itu merupakan sesuatu hal yang keliru,” ujar Ma’ruf.
Bagi yang sudah terkena paham radikal, pihaknya juga akan melakukan deradikalisasi untuk mengembalikan mereka kepada paham yang benar.