BNPT-Uni Eropa Kuatkan Sinergi Penanggulangan Terorisme
Dalam paparannya, Suhardi mengungkapkan langkah BNPT yang menggandeng 27 kementerian dan lembaga serta pemerintah provinsi untuk menjalankan kebijakan nasional, strategi, dan pelaksanaan penanggulangan terorisme.
Lulusan Akpol 1985 ini juga menerangkan peran signifikan organisasi kemasyarakatan (ormas) seperti NU dan Muhammadiyah dalam membantu BNPT menjalankan program deradikalisasi.
"Kami jelaskan tentang latar belakang terorisme di Indonesia, serta upaya-upaya ISIS menarik pengikutnya, terutama dengan menggunakan medsos. Juga proses penanganan aksi terorisme di Indonesia sejak tahun 2000-2016, juga penggunan medsos sebagai alat rekrutmen.untuk menjalankan sinergi dalam penanggulangan terorisme," terang Suhardi.
Dia menambahkan, Indonesia sudah lama mengenal FTF sejak era Al Qaeda.
Namun, saat ini, FTF itu tidak hanya sekadar ideologi, tapi juga ada iming-iming kesejahteraan.
Itu terbukti dengan keberangkatan WNI ke Suriah dengan membawa seluruh keluarganya karena diiming-imingi penghasilan yang besar.
"BNPT menggabungkan kombinasi penanganan terorisme dengan pencegahan dan penindakan. Untuk pencegahan di dalamnya ada deradikalisasi dan kontraradikalisasi, sedangkan penindakan sesuai hukum yang berlaku dan menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM)," jelas Suhardi. (jos/jpnn)