Bocah SD jadi 'Korban' Simulasi, Perwira Polisi Itu Bilang Jangan Nangis Ya..
jpnn.com - PASURUAN - Insiden mewarnai simulasi pengamanan unjuk rasa Pilkada yang digelar Kepolisian Resor (Polres) Pasuruan Kota, Sabtu (22/8). Tiga bocah SD menangis karena matanya pedih akibat terkena tembakan gas air mata. Petinggi Polres sampai turun tangan untuk menenangkan bocah-bocah tersebut.
Kejadiannya berawal saat sepulang sekolah ketiga bocah SDN Kebonagung itu melintas di lokasi berlangsung simulasi. Kegiatan tersebut sebenarnya sudah selesai saat mereka lewat. Namun rupanya masih ada sisa gas air mata yang mengambang di udara. Sisa-sisa inilah yang mengenai wajah tiga bocah itu.
“Sudah jangan nangis lagi ya. Sini dibasuh matanya biar hilang perihnya,” ujar Kabag Ops Polres Pasuruan Kota Kompol Sutiswono.
Dalam simulasi itu sendiri, Polres Pasuruan Kota menurunkan 250 personel. Terdiri dari pengendali massa (dalmas) awal dan lanjutan; pengamanan dan pengurai massa (raimas). Selain itu, ada mobil milik petugas pemadam kebakaran (damkar) sebagai ganti water canon. Puluhan orang yang berperan sebagai pengunjuk rasa juga dilibatkan.
Kabag Humas Polres Pasuruan Kota AKP Slamet Hariadi mengatakan, simulasi kemarin merupakan puncak rangkaian latihan praops pengamanan Pilwali Kota Pasuruan pada Desember mendatang. Materi simulasi yang telah diterima personel Polres Pasuruan Kota diaplikasikan lewat praktik lapangan kemarin.
“Kalau selama tiga hari di minggu kemarin, kan simulasi di depan Polres. Karena sudah menerima beberapa materi simulasi, praktiknya dilakuakn di kantor KPU. Ini untuk antisipasi ada pasangan calon yang tidak puas dan menggelar unjuk rasa ke Kantor KPU,” ujar Slamet.(lel/hn/jpnn)