Bocah SMP di Karanganyar Sigit Sulistyo Sungguh Mulia, Lihat yang Dia Kerjakan
Apakah menjadi sukarelawan penyediaan oksigen tidak mengganggu aktivitasnya sebagai pelajar?
Sigit mengaku dirinya bisa membagi waktu antara belajar dan menjadi sukarelawan.
Dia mengaku bisa mengikuti pembelajaran sekolah dan tugas yang diberikan lewat sistem daring. Setelah selesai mengerjakan tugas, baru ia bersama ayahnya mencari isi tabung oksigen ke beberapa lokasi.
“PTM-nya kan belum jelas kapan. Ya kalau ada tugas, saya kerjakan terlebih dahulu, ini kewajiban saya sebagai murid. Setelah selesai, daripada bermain, saya dan bapak mencari oksigen itu. Dan saya bagikan secara gratis ke warga yang membutuhkan,” ujarnya.
Selama menjadi sukarelawan dalam menyediakan oksigen gratis ke masyarakat yang membutuhkan, pemuda kelahiran 2007 tersebut mengaku memiliki sejumlah pengalaman yang mengesankan.
Di antaranya, dia jadi tahu kondisi wilayah maupun masyarakat yang ada di beberapa kecamatan, tidak hanya di Jatipuro saja. Melainkan di beberapa kecamatan seperti Jumapolo, Jatiyoso, Jatipuro, Matesih, Karangpandan dan Mojogedang.
“Saya jadi tambah mengerti jalan-jalan yang ada di beberapa kecamatan, Mas. Menambah teman, dan tentunya bisa berbagi dengan masyarakat,” katanya.
Dalam sehari, Sigit mengaku bisa melayani sekitar sepuluh sampai 15 tabung oksigen ukuran kecil, untuk dibagikan ke warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Jika ketersediaan sudah habis, ia bersama orang tuanya mencari ke sejumlah lokasi tempat pengisian oksigen.