Boediono Siap Tanggung Dunia-Akhirat
Selasa, 22 Desember 2009 – 14:39 WIB
Terkait dengan perubahan Peraturan Bank Indonesia (PBI), Boeriono menyatakan, hal itu merupakan hal yang biasa karena memang menjadi intrumen fleksibel dari BI. "Pada 97 ada bank yang CAR-nya minus 25 persen tapi kita ubah untuk menyuntik modal bank ini agar bisa bertransaksi,” kata Boediono di hadapan rapat Pansus yang dipimpin Idrus Marham.
Ditegaskannya, revisi PBI sehingga ketentuan rasio kecukupan modal (CAR) dari minimal delapan persen menjadi CAR positif bukan semata-mata untuk menyelamatkan Bank Century. "Ini bukan semata-mata untuk menyelamatkan Bank Century, tapi sebenarnya berlaku untuk seluruh bank dalam situasi yang memburuk dalam keadaan cepat. Hal sama juga pernah dilakukan untuk BPR maupun Syariah,” tandas Boediono. Terkait soal dampak sistemik jika Bank Century tidak diselamatkan, guru besar Ilmu ekonomi Universitas Gadjah Mada itu menjelaskan, keputusan
BI menetapkan Bank Century sebagai bank gagal dan berdampak sistemik bila ditutup karena memang situasinya sedang krisis. “Meskipun bank kecil dalam suasana seperti itu bisa berbahaya,” katanya.