Bohong
Franklin menjadi jurnalis dan penerbit semasa muda. Dalam salah satu berita yang ditulisnya dia sengaja memberitakan seseorang telah meninggal dengan memuatnya di halaman obituari. Ternyata orang tersebut masih hidup, tetapi oleh Franklin sengaja ‘’dimatikan’’, karena dia adalah pesaing bisnisnya.
Selain itu, ia memproduksi sebuah koran palsu dengan berita yang berisi tentang pengulitan kepala terhadap orang-orang Indian-Amerika.
Berita itu ditujukan untuk menyebar ketakutan di kalangan penduduk pribumi Indian yang masih memberontak terhadap orang kulit putih. Berita bohong itu terbukti sukses menjatuhkan mental orang Indian.
Sampai sekarang gambar Franklin diabadikan di setiap lembar uang dolar Amerika, dan di atasnya tertera kalimat ‘’In God We Trust’’. Salah satu ucapan Franklin yang menjadi legend adalah ‘’Honesty is the best policy’’, kejujuran adalah kebijakan terbaik.
Kebohongan tidak dihukum, tetapi malah dipuja-puja. Tidak hanya di Amerika, tetapi di mana-mana, termasuk di negeri kita. (*)