Bolehkah Menyusui saat Sedang Sakit?
jpnn.com - Air susu ibu atau ASI adalah asupan terbaik bagi bayi di 6 bulan pertama kehidupannya. Namun, sebagian ibu menyusui terkendala untuk memberikan ASI secara eksklusif di enam bulan pertama kehidupan bayi lantaran penyakit.
Mitos yang beredar di masyarakat jika ibu menyusui saat sakit bisa bikin bayi tertular.
Tidak dimungkiri bahwa larangan menyusui saat sakit sudah seperti kebiasaan yang dilakukan secara turun-temurun. Padahal, jika ditinjau secara medis, larangan ini tidak sepenuhnya tepat, lho!
Sakit Bukan Halangan untuk Menyusui
Perlu diketahui sebelumnya bahwa menyusui adalah proses esensial bagi ibu dan bayi. Pasalnya, menyusui bayi bisa memberikan beragam manfaat sehat, baik bagi bayi maupun bagi ibu menyusui.
Berikut ini adalah beberapa manfaat menyusui bagi ibu:
- Ukuran rahim lebih cepat kembali normal setelah melahirkan
- Mencegah perdarahan setelah melahirkan
- Menurunkan risiko kanker payudara
- Memperkuat hubungan emosional antara ibu dan bayi
- ASI eksklusif dapat menjadi alat kontrasepsi alami untuk mencegah kehamilan, yang dikenal sebagai metode amenore laktasi (MAL).
Sedangkan, manfaat menyusui bagi bayi adalah sebagai berikut:
- Tumbuh kembang optimal, karena ASI mengandung seluruh nutrisi yang dibutuhkan bayi baru lahir
- Risiko bayi terkena alergi akan menjadi lebih rendah
- ASI memberikan antibodi pada bayi, sehingga tidak kuman tidak mudah menginfeksi
- ASI dapat mengoptimalkan fungsi otak, yang akan berpengaruh pada kecerdasannya kelak
- ASI mengurangi risiko gangguan pencernaan pada bayi
Dengan adanya segudang manfaat tersebut, ibu menyusui sangat dianjurkan untuk memberikan ASI pada si Kecil secara rutin dan teratur. Hal ini khususnya dilakukan apabila usia si Kecil masih di bawah enam bulan.
Lantas, bagaimana dengan ibu menyusui yang sedang sakit? Apakah tetap boleh menyusui bayi? Boleh-boleh saja. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan: