Bolehkah Penderita Asam Urat Pijat Refleksi?
jpnn.com - Asam urat merupakan penyakit yang terjadi karena terdapat penumpukan kristal monosodium urat pada sendi dan jaringan tubuh. Dalam medis, penyakit asam urat dikenal dengan istilah gout artritis.
Asam urat sebenarnya merupakan hasil akhir dari metabolisme zat yang bernama purin. Dengan kata lain, peningkatan kadar asam urat di dalam tubuh bisa saja dipengaruhi asupan makanan yang tinggi purin. Selain itu, proses pengeluaran asam urat melalui ginjal dan urine yang mengalami hambatan juga turut memainkan peran pada tingginya kadar zat tersebut.
Seseorang yang mengalami asam urat akan merasakan gejala, seperti nyeri hebat, bengkak, dan kekakuan pada sendi. Kesemua keluhan tersebut tentu dapat mengganggu aktivitas bahkan menurunkan kualitas hidup.
Karenanya, orang-orang yang mengalami penyakit asam urat sering mencari pertolongan, salah satunya dengan melakukan pijat refleksi. Ini karena metode tersebut dituding mampu mengendalikan gejala, bahkan mengatasi penyakit asam urat.
Apa kata medis?
Pijat merupakan terapi tradisional yang dinilai dapat mendatangkan berbagai manfaat untuk membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan. Ini karena terapi tradisional tersebut diyakini dapat melancarkan peredaran darah di dalam tubuh, sehingga turut memperbaiki gejala dari suatu penyakit.
Terkait efek pijat untuk penyakit asam urat, penelitian di The Touch Research Institute-University of Miami menyebut bahwa partisipan studi dengan penyakit tersebut yang mendapatkan pemijatan di area pergelangan tangan merasakan keluhan nyeri sendi yang berkurang.
Senada dengan itu, penelitian yang menggunakan metode pijat Swedia pada 68 orang dewasa dengan radang sendi lutut (osteoartritis) mendapatkan hasil bahwa peserta studi mengalami penurunan frekuensi nyeri dan peningkatan fungsi sendi lutut setelah dipijat.