Bom Bangil: Anwardi Anak Buah Aman, Kemampuan Cekak
jpnn.com, PASURUAN - Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin menjelaskan, bom yang meledak di Bangil, Pasuruan, Kamis (5/7), memiliki daya ledak rendah. Meski terjadi tiga kali ledakan dalam rumah, tidak banyak perabot yang rusak.
Bom itu juga berisi gotri dan paku. Dua barang tersebut diharapkan pelaku bisa meningkatkan kemampuan membunuh bom.
Apakah ransel yang dibawa kabur terduga teroris Anwardi berisi bom? Machfud belum bisa memastikan. Keterangan bahwa ransel itu berisi bom berasal dari kesaksian warga. Polisi kini berusaha sekuat tenaga meringkus Anwardi untuk mencegah serangan selanjutnya.
Kesimpulan awal, Anwardi merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Selain dari bom yang diledakkan, indikasi itu disimpulkan dari buku-buku dan dokumen yang ditemukan di rumah kontrakan tersebut.
Anwardi bukan warga Pasuruan atapun Jawa Timur. Dia lahir di Aceh dan tinggal di Pandeglang, Banten. Istrinya merupakan warga Sidoarjo. ”Pasangan suami istri tersebut hanya tinggal di kontrakan tersebut selama setahun setengah,” papar Machfud.
Pengamat Terorisme Al Chaidar membenarkan bahwa Anwardi adalah anggota JAD. Sebab, hanya jaringan teroris pimpinan Aman Abdurrahman itulah yang masih aktif di Indonesia. Aman beberapa waktu lalu divonis mati atas kasus terorisme.
”Kejadian meledaknya bom di rumah pelaku menunjukkan bahwa kemampuan membuat bom dari pelaku sangat minim,” kata Al Chaidar.
Kondisi itu menunjukkan Anwardi belum mendapat tambahan keahlian dari para mantan kombatan ISIS yang telah pulang ke Indonesia. Bila kemampuan mereka sudah dipengaruhi para mantan kombatan, daya ledak bom tersebut tentu akan lebih besar. ”Sekaligus tidak akan meledak di dalam rumah,” ucapnya.