Bomber di Inhu Cuma Pengangguran, kok Mampu Beli Bahan Peledak Mahal?
“Awalnya untuk tersangka Rp 30 juta. Sisanya untuk adik-adiknya. Tetapi belakangan bagian adiknya itu diminta lagi oleh tersangka,” lanjutnya.
Mantan Kapolres Kampar ini memastikan, bahwa tidak ada kelompok atau orang yang mendanai Ocu untuk maksud-maksud tertentu.
“Peralatan ini bisa dikatakan membutuhkan uang yang cukup banyak. Karena hanphone saja digunakan untuk dijadikan kontrol timer bom nya. Jadi tidak ada pendana dari manapun. Setelah kami telusuri uang dari keluarganya dan sudah diakui oleh keluarganya,” tutup Asep.
Ocu belajar membuat bom rakitan dari paralon dan alat lainnya melalui YouTube. Juga membeli bahan secara online.
Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya Ocu berhasil membuat bom dan meledakkan di rumah orang yang tidak disukainya pada Senin (3/10) dini hari. Sekitar pukul 03.00 WIB.
Dari tangan Ocu, Tim Densus 88 Anti Teror dan Ditreskrimum Polda Riau mengamankan barang bukti berupa bom rakitan dari paralon.
Kemudian bahan-bahan untuk membuat bom rakitan. Juga ada senapan angin laras panjang milik Ocu yang sebelumnya pernah digunakan untuk menembak anak-anak di sekitar kontrakan rumah tinggalnya. (mcr36/jpnn)