Bongkar Perjokian Bertarif Rp 150 Juta
Saat Seleksi Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran UMMjpnn.com - MALANG - Wajah dunia pendidikan di Malang tercoreng. Sebab, pelaksanaan tes seleksi penerimaan mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Selasa (14/5) diwarnai perjokian.


Bahkan, 31 orang diduga terlibat kasus tersebut. Banderol harga yang dipatok pun cukup fantastis, yakni Rp 150 juta untuk VIP dan di bawah Rp 50 juta untuk kelas ekonomi.


Para pelaku juga mengenakan pakaian yang khusus dirancang saat beraksi. Pakaian tertutup perempuan dilengkapi tiga kamera pada kancing baju, bolpoin, dan bros. Kamera tersebut merekam soal untuk dikirimkan kepada operator. Kemudian, hasilnya didistribusikan kembali dengan kode morse melalui headset di telinga.


Joki laki-laki menerima data olahan dari operator dengan menggunakan headset di tangan. Alat komunikasi itu dibalut dengan bungkus penghapus. Jadi, jika dilihat secara sepintas, headset tersebut tampak seperti penghapus. Alat itu kemudian dihubungkan dengan kontrol melalui kabel yang dijahit rapi di dalam baju joki. Hasilnya, para joki sepintas tidak terlihat mengenakan alat tersebut.


''Modusnya cerdik. Ini harus diwaspadai pengelola perguruan tinggi,'' tutur Muhadjir Effendy, rektor UMM, saat dikonfirmasi di kantornya kemarin. 


Menurut dia, perjokian tersebut terungkap pada menit ke-20 saat tes berlangsung. Saat itu, ada beberapa peserta yang menunjukkan gelagat yang sangat mencurigakan. Mereka menggaruk-garukkan tangan di kepala. Tindakan tersebut dilakukan berkali-kali sambil mengucapkan sesuatu.


Panitia pun, lanjut dia, mencurigai mereka meski tidak langsung bertindak. Panitia hanya memantau dan berkoordinasi dengan panitia lain. Tujuannya, mencari pelaku yang bertingkah serupa di ruang lain. ''Yang bikin kami yakin adalah saat melihat di sakunya. Yakni, terdapat alat tulis yang berbeda,'' paparnya.


Alat tulis tersebut tidak sama dengan yang diberikan panitia. Padahal, panitia tidak mengizinkan peserta membawa alat tulis lain. Semua alat tulis diberi panitia. ''Tujuannya, mengantisipasi perjokian. Buktinya, kami bisa membongkar. Ini didasarkan pada pengalaman tahun lalu,'' ucapnya. 

MALANG - Wajah dunia pendidikan di Malang tercoreng. Sebab, pelaksanaan tes seleksi penerimaan mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Universitas
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Diwacanakan Gabung Pemerintah
-
Empat Tahun Buron, DPO asal China Pelaku Penipuan Ponzi Akhirnya Tertangkap
-
Merayakan Kekayaan Budaya Bali dan Komitmen terhadap Keberlanjutan
-
Menag Yaqut Sebut Indeks Kepuasan Layanan Haji 2024 Capai Skor Terbaik
-
Kemenag Resmi Luncurkan Logo, Tema dan Theme Song Hari Santri Nasional 2024
- Kriminal
Polisi Tangkap Pelaku Penembakan di Kota Batu, Begini Kondisi Korban
Sabtu, 12 Oktober 2024 – 04:50 WIB - Kriminal
Bule Australia Buka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali, Terang-terangan
Jumat, 11 Oktober 2024 – 20:14 WIB - Kriminal
Pelaku Pengeroyokan Sadis di Bandung Ditangkap, Motif pun Terungkap, Oh Ternyata
Jumat, 11 Oktober 2024 – 18:34 WIB - Kriminal
22 Anak di Sleman Jadi Korban Pencabulan, Pelakunya Biadab
Jumat, 11 Oktober 2024 – 13:21 WIB
- Dahlan Iskan
Aplikasi Sopir
Sabtu, 12 Oktober 2024 – 05:43 WIB - Kriminal
Detik-detik Duel Maut Siswa SMP di Sukabumi, Ditayangkan Langsung di Medsos, 1 Tewas
Sabtu, 12 Oktober 2024 – 06:46 WIB - Humaniora
5 Berita Terpopuler: Ada yang Gawat di Pendaftaran PPPK 2024, Honorer Teknis Bisa Kesulitan, Apa Maksudnya?
Sabtu, 12 Oktober 2024 – 06:01 WIB - Destinasi
Cek Jadwal & Harga Tiket Bus AKAP dari Bali ke Pulau Jawa Sabtu 12 Oktober 2024
Sabtu, 12 Oktober 2024 – 04:52 WIB - Humaniora
PNS dan PPPK Setara, Seragam & Jenjang Karier Harus Sama
Sabtu, 12 Oktober 2024 – 06:20 WIB