Bongkar Prostitusi di Pelabuhan Trenggalek, Polisi Dapati Fakta Ini, Hmm
Praktiknya, warung kopi itu hanya menjadi kamuflase layanan plus-plus dengan memperkerjakan LL, seorang ibu rumah tangga asal Blitar.
Dia menawarkan jasa seks berbayar kepada pelanggan secara konvensional.
"Jadi, di warung itu juga menyediakan kamar untuk layanan tersebut. Jadi, LL kerja di warung itu dan WR menawarkan kepada pelanggan secara konvensional. Kalau pengakuan LL baru pertama kali melakukannya pekerjaan tersebut," tuturnya.
Praktik gelap itu terkuak setelah warga curiga perihal aktivitas tak lazim di warung tersebut.
Pasalnya, meskipun warung kopi telah tutup, warga sering melihat beberapa pelanggan pulang tengah malam bahkan menginap di warung tersebut. Hingga akhirnya praktik plus-plus itu tercium petugas.
Dikatakannya penindakan itu dilakukan setelah pihaknya mendapat pengaduan dari masyarakat.
Praktik prostitusi berkedok warung kopi ataupun rumah karaoke ditengarai banyak bermunculan di sekitar Pelabuhan Prigi, terutama saat musim panen ikan di mana banyak nelayan yang mendapat hasil tangkapan melimpah.
Untuk penertiban, terutama selama Ramadan, razia dan pengawasan rutin dilakukan untuk menjaga suasana kamtibmas tetap kondusif. (antara/jpnn)