Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Boris Brexit

Oleh Dahlan Iskan

Rabu, 31 Juli 2019 – 05:15 WIB
Boris Brexit - JPNN.COM
Dahlan Iskan.

Namun menakutkan betul ya tidak. Beda dengan menjelang referendum dulu.

Saat itu ada yang meramalkan begini: begitu pro-Brexit menang ekonomi Inggris akan langsung krisis. Lebih berat dari krisis tahun 2008.

Nyatanya baik-baik saja. Dua tahun terakhir ekonomi Inggris tetap tumbuh. Bahkan lebih tinggi dibanding pertumbuhan rata-rata anggota UE.

Jelasnya kita lihat seminggu lagi.

Inggris pernah menyadari perlunya menyatu dengan Eropa. Sejak zaman Churchill dulu. Dalam menghadapi Hitler dulu.

Churchill pernah mengusahakan sungguh-sungguh: agar Prancis dan Inggris menjadi satu negara. Bahkan sebaiknya seluruh Eropa jadi satu negara.

Ide dasarnya: agar setara dengan Amerika Serikat dan Uni Soviet. Waktu itu belum tampak tanda-tanda Tiongkok bisa keluar dari kemiskinan akutnya.

Ide itu menjadi kenyataan. Hampir 50 tahun lalu. Inggris dan seluruh Eropa bersatu dalam Uni Eropa. Tanpa visa. Tanpa tarif. Tanpa batas. Orang Inggris tidak ditanya akan ke mana. Untuk berapa lama. Di seluruh Uni Eropa.

Inggris memang pernah menjadi yang terkuat di dunia: 300 tahun lalu. Tepatnya saya tidak tahu -- saya belum lahir saat itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News