Bos BCA Raih Marketeers of The Year 2015
jpnn.com - JAKARTA – Banyak prestasi yang ditoreh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di bawah kepemimpianan Jahja Setiaatmadja. Berbagai penghargaan bergengsi pun didapatkan salah satu bank swasta terbesar di Indonesia ini. Tahun lulu, Jahja dianugerahi sebagai Marketeer of the Years 2015 dan Indonesia Marketing Champion 2015 for the Commercial Banking Sector dari The 10 Annual Markplus Conference 2016.
Acara The 10 Annual Markplus Conference 2016 diselenggarakan oleh MarkPlus Inc bekerja sama dengan Majalah Marketeers dan Indonesia Marketing Association (IMA) pada Kamis (10/12) di The Ritz Carlton Hotel, Jakarta.
Penganugerahaan Marketeer of The Year diberikan kepada individu yang dilihat dari sudut pandang pemasaran dianggap berhasil membuat perubahan. Penghargaan ini pengakuan kepada marketeer di Indonesia yang tidak hanya sukses memimpin perusahaan, tapi juga memberikan efek positif bagi masyarakat banyak.
Jahja terpilih menjadi Marketeer of The Year karena dinilai telah berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan BCA. Khususnya, di masa perekonomian yang tengah lambat. Hal itu dapat terlihat dari kinerja BCA kuartal ketiga 2015 yang mencatatkan pendapatan operasional Rp 34,4 triliun dan laba bersih Rp 13,37 triliun.
Pencapaian tersebut diimbangi dengan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) BCA 0,7 persen.
Berbagai capaian pertumbuhan tersebut tidak terlepas dari peran Jahja selaku Ppresiden Ddirektur BCA atau layaknya nahkoda kapal yang menentukan apakah BCA yang dipimpinnya harus melaju kencang atau perlahan.
Pada saat menerima penghargaan tersebut Jahja menyebutkan bahwa marketing spirit tercipta bukan hanya karena inisiasi dari satu orang namun dari kekompakan sebuah tim. Semangat tersebut muncul karena adanya persatuan yang solid, demikian halnya dengan marketing spirit atau semangat pemasaran yang dimiliki oleh keluarga besar BCA.
”Penghargaan yang diraih pada hari ini merupakan representasi keberhasilan BCA dalam melakukan strategi marketing yang jitu dan mengikuti tren di Indonesia,” ujar Jahja.