Bos Ormas Penolak Gereja Diperlakukan Seperti Teroris
jpnn.com - Sekjen Majelis Silaturahmi Umat Islam Bekasi (MSUIB) Ismail Ibrahim ternyata memiliki banyak pendukung di sekitar tempat tinggalnya, Harapan Baru, Bekasi Utara, Bekasi, Jawa Barat.
Mereka pun mengungunkapkan kekesalan atas tindakan polisi menangkap Ismail di rumahnya, Selasa (11/4).
Salah satu tetangga Ismail itu adalah Arif. Dia menyaksikan sendiri bagaimana sejumlah orang berpakaian hitam menangkap Ismail tepat tengah malam kemarin.
“Udah kayak teroris sama perampok ajah nangkapnya, tengah malam. Padahal setahu saya kan yang dilakukan Ustad Ismail adalah sesuatu yang benar,” kata dia menyayangkan kejadiaan tersebut.
Penangkapan Ismail terkait ulahnya mencabut plang pembangunan Gereja Santa Clara pada 2016 lalu. Ismail dan organisasinya memang berada di garis depan menolak pembangunan rumah ibadah umat kristiani tersebut.
Seperti Ismail, Arif pun menolak pembangunan Gereja Santa Clara. Menurutnya, izin lokasi Gereja Santa Clara bukan berada di RW 06, melainkan RW 11 yang berada di Perumahan Duta Harapan.
Jadi, kata dia, wajar saja bila pembangunan tersebut dianggap tidak memiliki izin. “Kan ijinnya di RW 11. Saya saja yang warga RW 13 juga mengecam pihak panitia pembangunan,” kata dia.
Tetangga Ismail lainnya, Citra ikut menyesalkan terjadinya penangkapan tersebut. Dia bahkan curiga bahwa penangkapan orator demo penolakan Gereja Santa Clara ini merupakan pesanan penguasa Kota Bekasi.