Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Bos Penambang Emas Liar Ditangkap, Ternyata Pemain Lama

Kamis, 05 Maret 2020 – 22:34 WIB
Bos Penambang Emas Liar Ditangkap, Ternyata Pemain Lama - JPNN.COM
Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy saat konferensi pers di Mapolres Bogor, Cibinong. Kamis (5/3/). Foto: ANTARA/M Fikri Setiawan

jpnn.com, BOGOR - Seorang bos penambang emas tanpa izin berinisial RA yang kerap beroperasi di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, ditangkap aparat Polres Bogor.

Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy mengungkapkan, RA merupakan pengusahan tambang liar skala besar dan telah lama beroperasi di belahan barat Kabupaten Bogor.

"Tersangka ini sudah cukup lama menjadi pengusaha pengolahan emas hasil penambangan liar dari gurandil (sebutan penambang emas liar). Sehingga ditemukan cukup banyak barang bukti dari tangan tersangka,” kata Roland dalam keterangan persnya, Kamis (5/3).

Hanya dengan melakukan pengolahan batuan gunung berkadar emas, RA mampu meraup pundi-pundi uang hingga Rp 30 juta per bulan. Namun, perbuatannya dianggap kriminal karena merusak ekosistem di lokasi penambangan.

Atas perbuatannya, RA dijerar Pasal 161 dan/atau Pasal 158 Jo Pasal 37 Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba).

“Dengan ancama pidana 10 tahun penjara 10 tahun dan denda Rp10 miliar. Kami berharap pengungkapan ini dapat memberi dampak baik bagi alam dan tidak ada lagi aktivitas tambang ilegal,” tegas Roland.

Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang merupakan peralatan pengolahan emas, yakni 70 gelundung emas, enam buah tong besar pengolahan emas, 20 karung pasir serta tanah yang berisikan kandungan emas, 4 karung karbon, 2,5 botol yang berisikan cairan merkuri. (cek/pojokbogor)

 

RA, bos penambang emas ilegal di Bogor mampu meraup pundi-pundi uang hingga Rp 30 juta per bulan.

Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News