Bounty Hunter, Kumpulan Fotografer Pemburu Hadiah Lomba Foto
Keasyikan Berburu Hadiah, Ditegur Ibu agar Segera Cari KerjaMereka berteman untuk saling berbagi info lomba foto. Sebab, bisa jadi satu orang mengetahui info lomba foto di suatu tempat, sedangkan teman-teman lainnya tidak mengetahuinya. Atau sebaliknya.
Karena itu, mereka bersepakat untuk berbagi info dengan membangun kelompok. Toh, mereka awalnya mengikuti lomba foto juga lebih karena iseng-iseng dan untuk menguji kemampuan memotret.
Meskipun, pada akhirnya mereka ternyata malah sering memenangi lomba. Kemenangan tersebut kemudian membuat mereka semakin asyik mengikuti lomba foto dan berburu hadiah.
”Kami tidak peduli besaran hadiah. Mau itu hadiahnya Rp 500 ribu atau jutaan, yang penting ikut memburunya karena ternyata cukup seru,” ungkap Budi Wiratmo, pemburu hadiah lomba foto lainnya yang tergabung dalam Bounty Hunter.
Lebih-lebih jika lomba foto itu diadakan di Surabaya atau Sidoarjo. Bisa dipastikan para pemburu tersebut tidak bakal absen. Bahkan, mereka selalu berada di baris depan. Dalam setahun mereka bisa ikut 30–60 lomba foto.
Tapi, Budi buru-buru menggarisbawahi. Pria 39 tahun itu menyebut bahwa berburu hadiah tersebut adalah pekerjaan sampingan atau efek samping. ”Yang utama itu kami ingin mengukur hasil foto kami. Tapi, tidak bisa dimungkiri kalau hadiah juga menarik sebagai penghasilan sampingan,” katanya, kemudian diikuti tawa.
Bukan hanya itu. Hadiah juga menjadi tolok ukur hasil jepretan. Jika menang dan mendapat hadiah, berarti foto mereka memang cukup apik. Apalagi, juri-juri lomba foto merupakan orang-orang yang kompeten di bidang fotografi.
Karena itu pula, hadiah juga menjadikan mereka semakin bersemangat berburu hadiah lomba foto. Bahkan, mereka semakin total setiap kali mengikuti perlombaan.